Home » , » MEMBOPONG ISTRI..!!

MEMBOPONG ISTRI..!!

Written By cillasmartcorp on Selasa, 17 Januari 2012 | Selasa, Januari 17, 2012

Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan RUMAH KONTRAKAN kami yg cuma berkamar satu. Sahabat2ku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu2. Aku adalah seorang pengantin pria yg sangat bahagia.
Ini adalah kejadian 9 tahun yg lalu. Hari2 selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening : Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut.

Istriku adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS). Setiap pagi kami berangkat kerja bersama2 dan sampai dirumah juga pada waktu yg bersamaan. Anak kami masih duduk di sekolah dasar. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yg tidak kusangka-sangka.
Ada perempuan hadir dalam kehidupanku, dia bernama Jo. Waktu itu adalah hari yg cerah. Aku berdiri di balkon dengan Jo yg sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartemen yg kubelikan untuknya. Jo berkata , “kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para gadis.” Kata2nya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku juga pernah berkata, “Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis.” Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu.

Aku tahu kalo aku telah mengkhianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Jo dan berkata, “kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor”. Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya, ia adalah seorang istri yg baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV.
Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama2. Atau, Aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Jo. Ini adalah hiburan bagiku. Suatu hari aku bersenda gurau pada istriku, “seandainya kita bercerai, apa yg akan kau lakukan?” Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yg sangat jauh dari ia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius. Ketika istriku mengunjungi kantorku, Jo baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia..
Ia kelihatan sedikit curiga. Ia berusaha tersenyum pada bawahan2ku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya. Sekali lagi, Jo berkata padaku,” He Lex, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu2 lagi.

Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya, “Ada sesuatu yg harus kukatakan “Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba2 aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir. “aku ingin bercerai”, ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata2ku, tapi ia bertanya secara lembut, “kenapa?” “Aku serius. ” Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku, “Kamu bukan laki2!”.
Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis.. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Jo. Dengan perasaan yg amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian.. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yg telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yg telah kuucapkan.
Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh2 telah terjadi ..
Pada larut malam, aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat2 dari perceraiannya: ia tidak menginginkan apapun dariku, tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.

Alasannya sangat sederhana : Anak kami masih butuh kasih sayang dan perhatian lebih dari kedua ortunya dan kami tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami. Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya,” He Lex, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?
Pertanyaan ini tiba2 mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. “Kamu membopongku dilenganmu”, katanya, “jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu”.
Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.
Aku memberitahukan Jo soal syarat2 perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. “Bagaimanapun trik yg ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini, ” ia mencemooh. Kata2nya membuatku merasa tidak enak. Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. kami saling menganggap orang asing.
Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,”wah, papa membopong mama, mesra sekali”. Kata2nya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku.
Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut,” mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita.” Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.
Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, Kami begitu dekat sampai2 aku bisa mencium wangi di bajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi. Beberapa kerut tampak di wajahnya.
Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, “kebun diluar sedang dibongkar, hati2 kalau kamu lewat sana.”
Hari keempat, ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Jo semakin samar.
Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju2ku yg telah ia setrika, aku harus hati saat memasak, dll. Aku mengangguk.
Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Jo tentang ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat.
Aku berkata padanya,”kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang”. Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yg cocok. Lalu ia melihat,”semua pakaianku kebesaran”. Aku tersenyum.Tapi tiba2 aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat.
Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut.”Pa, sudah waktunya membopong mama keluar”
Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yg penting . Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir.
Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.
Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata,”sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua”. Aku memeluknya dengan kuat dan berkata “antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra”.
Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Jo membuka pintu. Aku berkata padanya,” Maaf Jo, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius”. Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku.”Kamu tidak demam”. Kutepiskan tanganya dari dahiku “maaf, Jo, Aku cuma bisa bilang maaf padamu, Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu”.
Jo tiba2 seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dgn kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yg mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis ” Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua..”pucca_love_16

Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek

Kentir01 Sobat sedang membaca artikel tentang MEMBOPONG ISTRI..!! dan sobat bisa menemukan artikel MEMBOPONG ISTRI..!! ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2012/01/membopong-istri.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel MEMBOPONG ISTRI..!! ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Harap komentar tidak mengandung pornografi, atau kata-kata yang bersifat melecehkan, menghina, dan menyudutkan partai tertentu... eh salah...hehehe..Berikan komentar terbaikmu supaya anda bisa langsung masuk surga... oke coi... wkwkwkwwk

 
Support : BING | Google
Copyright © 2013. GUYONANE WONG NDABLEK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger