Home » » RELEVANSI HARI BURUH DAN KUNJUNGAN PRESIDEN SBY KE JAWA TIMUR

RELEVANSI HARI BURUH DAN KUNJUNGAN PRESIDEN SBY KE JAWA TIMUR

Written By cillasmartcorp on Kamis, 02 Mei 2013 | Kamis, Mei 02, 2013

Melihat judul "Relevansi Hari Buruh dan Kunjungan Presiden SBY di Jawa Timur" rasanya kok ada yang kurang ya hehehe... tapi gpp deh yang penting nulis aja hehehe... Hari Buruh yang jatuh tepat pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013 ini menyiratkan banyak hal mengenai nasib buruh yang saya kira masih cukup memprihatinkan meskipun UMR atau UMK tahun 2013 ini lebih dari cukup membuat para buruh sedikit bisa tersenyum tetapi masih banyak masalah kaum buruh yang perlu mendapat perhatian dan sorotan Pemerintah dan Swasta di negeri ini seperti :
  • Kontrak Buruh : permasalahan kontrak buruh masih menjadi kontroversi dimana kontrak buruh yang seringkali dipermainkan oleh perusahaan dan belum cukup peraturan yang tegas dan tepat oleh pemerintah dalam perlindungan terhadap kaum buruh/pekerja tentang masalah kontrak buruh serta masih seringnya lost control terhadap permasalahan tersebut apalagi disinyalir masih adanya permainan oknum pemerintahan dengan perusahaan dalam hal tersebut menambah nasib buruh menjadi semakin terpuruk karena dipermainkan seenaknya oleh perusahaan. Apalagi adanya pungli terhadap calon buruh oleh beberapa oknum di perusahaan
  • Outsourcing : masalah yang sampai sekarang masih menggantung meski ada wacana akan dihapuskan sistem outsorcing, tetapi hal tersebut masih menjadi permasalahan karena banyak yang terlibat antara serikat pekerja, perusahaan dan pemerintah harus bisa disepakati. Penerapan sistem outsourcing yang tidak baku seringkali menciptakan intrik dan gesekan antar serikat pekerja dan perusahaan. Munculnya sistem ini sebenarnya akibat iklim usaha yang tidak kondusif, jaminan keamanan yang lemah oleh pemerintah terhadap perusahaan dan hubungan perusahaan dan serikat pekerja yang rentan akan permasalahan sehingga perusahaan lebih aman menggunakan jasa usaha yang bisa menggantikan tugas para karyawannya karena pengelolaannya lebih mudah dan kontrol tanggungjawab lepas dari perusahaan ke karyawan meski harus membayar lebih mahal tetapi lambat laun dengan sistem tender harga yang lebih mahal bisa ditekan dan perusahaan membabi buta dengan memberikan semua pekerjaan di semua departemen ke jasa outsource. Karyawan dari jasa outsourcepun juga mengalami dilema dimana kerja keras yang dilakukan tidak diimbangi dengan upah yang memadai dan cenderung dibawah UMP atau UMK, kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan dengan masalah outsource ini ?
  • Efisiensi dan Produktifitas : kondisi perekonomian global yang tidak kondusif akhir-akhir ini turut menciptakan penurunan kondisi perusahaan yang berimplikasi kepada efisiensi besar2an di perusahaan dengan salah satunya melakukan PHK ke pekerjanya. Atas nama produktifitas, perusahaan pada akhirnya memberikan beban pekerjaan kepada pekerja yang dirasa cukup mampu untuk menghandle banyak pekerjaan tetapi tidak diimbangi dengan kenaikan upah yang signifikan dari perusahaan, akibatnya banyak pekerja mengeluh seperti kerja rodi atau romusha dengan gaji pas2an ibarat sapi perah yang diperbudak untuk diambil keuntungannya.
  • UMK/UMP di Perusahaan Padat Karya : kenaikan UMK tahun 2013 ini jelas memberikan angin segar ke kaum buruh dimana kenaikan sampai 30 % disambut positif tetapi tidak semua perusahaan mematuhi kenaikan UMK terutama perusahaan padat karya, karena jelas akan menambah biaya operasional perusahaan sehingga ada sebagian perusahaan yang belum membayar sepenuhnya UMK tersebut dengan banyak cara yang ditempuh seperti sistem hutang upah dengan dirapel tetapi hal itu hanya sebuah janji akibatnya masih cukup banyak buruh kita tidak mendapatkan upah yang pantas sesuai dengan UMK. Pemerintah harus lebih tegas lagi terhadap masalah ini dan mengambil jalan tengah sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dengan permasalahan ini.
Dari beberapa kasus diatas jelas permasalahan buruh di negeri ini semakin kompleks dan permasalahan ini tidak bisa diselesaikan dengan jalan saling menyalahkan antara pemerintah, swasta dan serikat pekerja/buruh. Pemerintah harus segera bertindak untuk menurunkan high cost economy seperti :
  • membangun fasilitas dan infrastruktur yang lebih memadai seperti jalan, pelabuhan dll,
  • pemerintah harus bisa menurunkan suku bunga usaha agar ekonomi mikro dan makro bisa serasi berjalan beriiringan, 
  • menurunkan pajak barang masuk dan keluar agar usaha eksport import kembali bergairah. 
  • Menciptakan banyak lapangan pekerjaan dengan menggenjot penciptaan enterpreneur2 muda sehingga peluang usaha tidak hanya dipegang oleh investor2 besar yang notabene hanya mengeruk sumber daya alam negeri yang kita cintai ini. 
  • Menciptakan keamanan dan kenyamanan perusahaan dalam pengelolaannya, sehingga iklim usaha menjadi lebih sehat dan perusahaan bisa memberikan upah yang layak dan kesejahteraan pekerja semakin meningkat.   
  • Peningkatan kualitas SDM dengan lebih banyak memberikan pelatihan dan pendidikan serta membudayakan penelitian dengan memberikan fasilitas dan biaya penelitian lebih besar.
  • Pemerintah harus mampu menjaga stabilitas harga, jaminan ketersediaan layanan kesehatan, dan pendidikan murah serta layak sehingga buruh bisa hidup sejahtera. 
Mungkin itu beberapa PR dari pemerintah yang harus segera dikerjakan untuk stabilisasi dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan buruh di Indonesia. Mungkin masih banyak PR lagi yang tidak disebutkan diatas yang harus menjadi wacana dan perencanaan pemerintah dalam meningkatkan iklim usaha yang kondusif.

Dari semua permasalahan diatas, apa relevansinya dengan kedatangan Presiden SBY di Jawa Timur, apakah kunjungan kerja Pak Presiden ke Jatim selama 4 hari yang bertepatan pada hari buruh bisa memberikan angin segar pada kaum buruh atau malah hanya sebuah politisasi saja seperti pencitraan yang biasa dilakukan. Kita ketahui bersama bahwa Pemilu sebentar lagi digelar sehingga banyak agenda partai, calon capres mulai mengaktualisasi diri untuk sebuah pencitraan yang bisa mengangkat kredibilitas parpolnya yang seperti kita tahu Partai Demokrat sedang mengalami tekanan publik terkait banyaknya kasus yang dilakukan oleh anggota partai sehingga soliditas partai jauh menurun. Apakah langkah Pak Presiden ke Jatim murni karena ingin melihat dari dekat dan menampung semua aspirasi buruh dan warga Jatim untuk perbaikan kesejahteraan buruh kedepannya... So apapun alasannya kita semua sebagai warga yang baik tentunya bisa menghormati dan menghargai para pemimpin kita dan seyogyanya kita bisa berikan apresiasi tinggi atas kedatangan beliau di Jatim terlepas apakah sepeninggal beliau dari Jatim bisa membawa aspirasi untuk bisa diaktualisasi ke dalam rencana kerja kedepannya agar apa yang menjadi tujuan kita bersama bisa tercapai. Kesejahteraan buruh juga kesejahteraan rakyat juga dan tentunya tujuan negara kita untuk kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian rakyat yang berkeadilan sosial dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya.    

Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek

Kentir01 Sobat sedang membaca artikel tentang RELEVANSI HARI BURUH DAN KUNJUNGAN PRESIDEN SBY KE JAWA TIMUR dan sobat bisa menemukan artikel RELEVANSI HARI BURUH DAN KUNJUNGAN PRESIDEN SBY KE JAWA TIMUR ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2013/05/relevansi-hari-buruh-dan-kunjungan.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel RELEVANSI HARI BURUH DAN KUNJUNGAN PRESIDEN SBY KE JAWA TIMUR ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
Share this article :

6 komentar:

  1. buruh, saya kok ga sreg dengan itilah ini ya mas, seperti merendahkan gitu...

    semoga refleksi peringatannya bisa memberikan pencerahan dimasa yang datang

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya saya juga kurang setuju dengan istilah buruh dan lebih senang pake istilah pekerja... semoga ya mas pemerintah bisa membangun iklim perekonomian yang kondusif dan selalu mendengarkan aspirasi serikat pekerja aga tidak dipermainkan oleh para pengusaha terutama para investor besar

      Hapus
  2. Semoga hak2 teman2 pekerja semua bisa didengar dan sesuai dengan harapan. Kunjungan malam Sobat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kunjungannya sob... semoga harapan kita semua agar pekerja bisa sejahtera bisa tercapai...

      Hapus
  3. istilah buruh cenderung mengalami penyialan makna. masyarakat menjadi apriori setiap dengar demo buruh. saya mendambakan saat buruh melakukan aksi, mesti bermain cantik, biar simpatik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seharusnya demo yang dilakukan tidak anarkis agar harapan yang disampaikan bisa diterima dan direalisasikan secepatnya...

      Hapus

Harap komentar tidak mengandung pornografi, atau kata-kata yang bersifat melecehkan, menghina, dan menyudutkan partai tertentu... eh salah...hehehe..Berikan komentar terbaikmu supaya anda bisa langsung masuk surga... oke coi... wkwkwkwwk

 
Support : BING | Google
Copyright © 2013. GUYONANE WONG NDABLEK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger