Home » , » PANCASILA MULAI TERABAIKAN, IDENTITAS BANGSA SEMAKIN SULIT DIKENALI

PANCASILA MULAI TERABAIKAN, IDENTITAS BANGSA SEMAKIN SULIT DIKENALI

Written By cillasmartcorp on Kamis, 28 Maret 2013 | Kamis, Maret 28, 2013

Lahirnya fenomena kekerasan akhir-akhir ini di setiap penyelesaian permasalahan kehidupan berbangsa, makin maraknya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti pelecehan seksual dll, demokrasi yang masih carut marut akibat kebebasan yang diasalahartikan dengan deskripsi yang berlebihan, KKN yang semakin merajalela dan mengakar di setiap sendi kehidupan, semakin banyaknya pemimpin yang tidak amanah dan menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan golongannya, pelanggaran hukum yang makin meningkat tajam dari tahun ke tahun dan fenomena alam yang terus menerus mendera negeri ini seolah Tuhan telah menegur kita karena banyaknya kesalahan yang terjadi .... Siapa yang harus disalahkan dengan semua ini ? Paradigma apa yang membuat kita semakin jatuh terjerembab di kubangan permasalahan dan sulit untuk bangkit kembali menjadi negara besar yang di segani negara lain seperti masa Presiden Soekarno dulu ? Apa yang membuat negeri ini semakin lama semakin terpuruk dan kehilangan jati dirinya, harkat dan martabatnya, kualitas dan produktivitas serta identitasnya, kekuatan dan kewibawaannya dll ? Apa yang harus kita lakukan untuk bisa bangkit dari keterpurukan yang tercengkeram dalam komunitas global dan multikultural ?

Sebagai umat yang beragama tentunya dalam menjaga iman kita dari pengaruh luar yang makin kuat mendera, antisipasi pertama kita adalah dasar agama yang kita perkuat, sampai dimana kekuatan iman kita dalam menghadapi setiap permasalahan yang makin lama bisa mengikis kadar keimanan kita sampai kita terjatuh pada hal-hal yang diharamkan oleh agama. Landasan iman dibarengi dengan kekuatan untuk mempelajari, meresapi dan mengamalkan keyakinan kita akan selalu membawa kita di jalan kebaikan sesuai dengan apa yang Alloh inginkan dari semua insannya. Sebagai umat beragama kita harus memperkuat iman kita begitu pula sebagai warga negara yang baik tentunya kita juga harus memperkuat jati diri atau identitas bangsa kita dengan mempelajari, meresapi dan mengamalkan sumber dari segala sumber hukum kita, landasan atau dasar negara kita, dasar falsafah negara kita, ideologi bangsa kita dengan sebaik-baiknya agar tercipta rasa berketuhanan Yang Maha Esa, menjadi manusia yang adil dan beradab, terjalin rasa persatuan dan kesatuan, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan dan keadilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang termaktup dalam Pancasila. Sila-sila dari Pancasila ini adalah satu sama lain saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan, kesemuanya merupakan sinergi positif yang faktual, ideologis, dogmatis yang menyentuh sendi-sendi berkehidupan dan berkebangsaan yang bebas tetapi terikat pada satu aturan main yang bisa menuntun hidup kita lebih damai, adil dan sejahtera jika kita bisa meresapi dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.


MENGAPA PANCASILA BISA MENGUATKAN KITA DARI GEMPURAN KOMUNITAS GLOBAL DAN MULTIKULTIRAL ?
Sebelum kita menjabarkannya secara lebih detail bagaimana bisa Pancasila bisa menguatkan kita dari gempuran komunitas global dan multikultutral yang membawa perubahan berperikehidupan, bermasyarakat dan bernegara menjadi lebih buruk dan mengikis serta melunturkan nilai-nilai suci identitas bangsa kita yang terkenal dengan adat kegotongroyongan, keramahtamahan dan kesopanannya, maka kita harus napak tilas bagaimana Pancasila bisa menjadi dasar negara kita, ideologi bangsa dan sumber dari segala sumber hukum negara kita dan pembuktian bahwa Pancasila itu sakti dan mampu mengawal dan menjaga bangsa ini dari kehancuran. Banyak faktor yang membuat kita harus bisa mengamalkan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari :
1.  SEJARAH PANCASILA 
  • Sebagai ideologi bangsa dan dasar filsafat negara kita, Pancasila tidak semata-mata suatu ideologi yang diciptakan oleh seseorang begitu saja seperti ideologi-ideologi bangsa lain, tetapi memerlukan waktu yang sangat panjang dalam prosesnya diaman roh Pancasila senantiasa hadir dalam jiwa rakyat Indonesia seperti pada jaman Mojopahit dimana agama Hindu dan Budha bisa bersanding dimana Empu Prapanca dengan bukunya "Negara Kertagama" yang didalamnya terdapat istilah Pancasila, kemudian Empu Tantular dengan buku Sutasomanya yang memuat seloka Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” artinya walaupun berbeda namun tetap satu jua adanya, sebab semua agama memiliki satu Tuhan yang sama. Sumpah Palapa yang dicetuskan oleh Patih Gajahmada yang berhasil mempersatukan bumi nusantara... Sampai pada terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara yang dicetuskan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada pidatonya tanggal 1 Juni 1945 (dikenal hari Pancasila) dengan mengemukakan 5 azas yaitu :  1. Kebangsaan, 2. Internasionalisme, 3. Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan, 4. Kesejahteraan dan 5. Ketuhanan lalu dituangkan ke dalam Piagam Jakarta dan disempurnakan pada Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sebagai Pancasila yang kita kenal sekarang.
 2. PEMBUKTIAN BAHWA PANCASILA ITU SAKTI
  • Pancasila telah membuktikan dirinya sakti dimana banyak kejadian-kejadian yang merongrong dan mengganggu keamanan dan kesatuan bangsa dapat diselesaikan dengan Pancasila yang menjiwai seluruh rakyat Indonesia seperti pada kejadian G30S PKI dimana gerakan yang dilakukan oleh Partai PKI disinyalir untuk mengubah paham Pancasila dengan paham Komunis meski sampai sekarang masih menjadi kontroversi dan terbunuhnya 6 Jendral oleh oknum-oknum PKI yang akan mengkudeta negara kesatuan RI dan berhasil ditumpas oleh militer Indonesia dan tepat pada tanggal 1 Oktober diperingati hari Kesaktian Pancasila.
 3. KEBENARAN ISI DALAM PANCASILA YANG MENJIWAI BANGSA INDONESIA
  • Tidak perlu diragukan lagi isi yang terkandung dalam Pancasila dimana kelima sila dari Pancasila merupakan pengejawantahan perikehidupan berkebangsaan, bermasyarakat, berketuhanan serta sedimentalitas azas-azas hukum, adat-istiadat, budaya dan sosial kemasyarakatan yang berkeadilan dalam upaya menuju kesejahteraan bersama dan membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. 
4. FUNGSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA, IDEOLOGI BANGSA, PANDANGAN HIDUP BANGSA, FILSAFAT, KEPRIBADIAN BANGSA DAN SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM
  • Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari lima dasar yang kokoh dan kuat yang harus kita jadikan pijakan agar kita tidak terombang-ambing dalam menghadapi semua permasalahan baik eksternal maupun internal
  • Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu untuk menentukan arah dimana bangsa ini mau dibawa atau dijadikan pedoman hidup bangsa dalam mencaoai kesejahteraan lahir batin dalam masyarakat yang heterogen.
  • Pancasila sebagai ideologi bangsa dapat dimaknai sebagai  keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup nyata dimana ideologi sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkan dalam kehidupan penyelenggara negara.
  • Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri, yang membedakannya dengan sistem filsafat lainnya. 
  • Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, dimana Pancasila lahir bersamaan  dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
  • Pancasila sebagai sumber dari segala sumber tertib hukum dimana segala peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila.
  • Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila. 
 5. MUDAH DALAM PEMBELAJARAN DAN PENGAMALANNYA
  • Tidak sulit dalam belajar dan mengerti Pancasila dikarenakan Pancasila sangat mudah untuk dipahami sebab Pancasila disusun menggunakan bahasa yang sangat sederhana tapi tidak amengurangi makna dan nilai-nilai yang terkanddung didalamnya. Apalagi Pancasila juga mengeluarkan buku panduan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau P4 dimana di dalamnya sudah digambarkan secara detil dan terperinci dengan bahasa yang gamblang dan mudah dicerna baik oleh awam sekalipun. Hanya butuh kemauan yang kuat untuk belajar, menghayati dan mengamalkannya.
  • Untuk mempraktekkan atau mengamalkan Pancasila dalam kegiatan sehari-hari bukanlah hal yang sulit jika kita mau melakukannya dikarenakan di dalam sila-sila dari Pancasila sudah dijabarkan cara mengamalkan Pancasila lewat butir-butir Pancasila yang secara jelas dan terperinci menuntun kita untuk mengamalkan Pancasila dalam kegiatan keseharian agar tercipta kesejahteraan, keadilan dan kebahagiaan hakiki sebagai manusia Indonesia yang seutuhnya.
Menilik kiprah Pancasila dari terbentuknya Pancasila sampai sekarang, terjadi degradasi nilai-nilai Pancasila yang mulai terabaikan oleh manusia Indonesia, dimana penurunan penghayatan dan pengamalan Pancasila semakin terlihat lebih jelas sekarang dengan banyaknya kejadian yang jauh dari nilai-nilai Pancasila. Semakin kuatnya pengaruh komunitas global dan multikultural seakan telah melindas sendi-sendi Pancasila yang notabene semakin ditinggalkan oleh manusia Indonesia. Kejadian-kejadian yang saya sudah saya sebutkan diatas bukan tanpa dasar melainkan kita sudah melalaikan kaidah-kaidah yang sudah dirumuskan dalam Pancasila melalui sila-silanya seperti berketuhanan YME, berkemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan dan kesatuan Indonesia, kerakyatan dalam permusyawaratan dan perwakilan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang semua telah dijabarkan di dalam butir-butir Pancasila dalam Eka Prasetya Panca Karsa atau P4. Terkikisnya nilai-nilai Pancasila dalam berperikehidupan manusia Indonesia tidak terlepas dari lemahnya peran pemerintah dalam mensosialisasikan Pancasila kepada rakyat Indonesia. Langkah-langkah kongkret yang harus kita lakukan dalam mengembalikan nilai-nilai luhur Pancasila untuk dijiwai dan diamalkan oleh rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Pemerintah terus berupaya mensosialisasikan Pancasila sejak dini (mulai dari SD sampai perguruan tinggi) secara lebih kontinyu dan komprehensif dengan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya.
  2. Pendidikan Pancasila tidak hanya disampaikan hanya berupa teori saja melainkan lebih banyak ke aplikasi dan pengamalannya dengan mengcapture kegiatan-kegiatan keseharian yang sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila
  3. Menanamkan jiwa Pancasila di dalam lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, karena kelurga merupakan tempat yang pas buat membentuk jiwa yang Pancasilais sehingga diharapkan bisa membentuk generasi muda yang tangguh dalam menghadapi perubahan jaman dan tidak tergilas oleh roda jaman itu sendiri.
  4. Bersama pemerintah dan lembaga swasta haruslah seringkali menyelenggarakan lomba, kompetisi, kontes, pagelaran, parade, dll dalam konteks berkehidupan dengan didasari nilai-nilai luhur Pancasila
  5. Memberikan apresiasi yang tinggi kepada anak bangsa yang bisa mengharumkan nama bangsa di pentas Internasional dengan mengedepankan etika dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari Pancasila.
  6. Menambah kurrikulum khusus Pancasila di dunia pendidikan mulai dari SD sampai ke Perguruan Tinggi agar nilai-nilai Pancasila tetap terjaga pada generasi muda kita.
  7. Penyelenggaraan sarasehan, seminar, dll dalam upaya sosialisasi secara menyeluruh pada manusia Indonesia harus seringkali dilakukan baik oleh lembaga pemerintahan, pendidikan maupun swasta untuk meningkatkan nilai moral dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya.
  8. Selalu menyisipkan materi Pancasila pada tes masuk baik ke lembaga pemerintahan maupun swasta atau pendidikan dimana untuk menyaring figur-figur yang mengahargai nilai-nilai luhur Pancasila sehingga diharapkan calon akan mengedepankan etika dan moral yang Pancasialis dalam melakukan pekerjaannya.
  9. Memanfaatkan tool digital dan social media baik lewat internet, media cetak, televisi radio dll untuk secara konsisten menghadirkan sajian-sajian yang memperhatikan nilai dan kultur budaya Pancasila secara representatif.
  10. Memotivasi diri sendiri untuk lebih menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha menyebarkannya secara simultan akan hakekat dan hikmah positif yang terjadi jika kita melakukan kegiatan keseharian dengan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Mungkin masih banyak langkah-langkah kongkret yang bisa kita lakukan dalam upaya menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam berperikehidupan kebangsaan yang berketuhanan dan berkeadilan sehingga bisa menangkal arus globalisasi yang secara terus menerus merongrong budaya Pancasila dari bumi Indonesia. Masuknya budaya, ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila lewat dunia digital ataupun tool lain haruslah kita filter dengan nilai-nilai Pancasila, karena jika kita sudah masuk ke dalam komunitas global dan multikultural dengan kecenderungan mempunyai dampai negatif yang signifikanterhadap perilaku, moral, budaya dan etika sebagai bangsa yang kuat dengan pondasi dasar pancasila, maka kita hanya bisa menunggu hari atau detik-detik kehancuran bangsa Indonesia yang dibangun dengan pondasi dasar Pancasila. Jika pondasi negara kita diserang dan berusaha untuk diganti dengan pondasi dasar yang berbeda tentunya pondasi dasar kita tidaklah kuat untuk menahan beban bangsa ini dari keruntuhan. 

Sebagai negara besar yang mempunyai identitas bangsa yang kental dan majemuk dengan segala isinya dan memerlukan proses yang panjang dalam penggalian isinya serta pengorbanan dari para pemimpin kita dalam mewujudkan terciptanya dasar negara kita, apakah kita akan mengabaikannya begitu saja tanpa mau melestarikan dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa, kepribadian bangsa, identitas bangsa, pandangan hidup, filsafat dan sumber dari segala sumber hukum di negeri tercinta ini, dan kita menyerah oleh budaya, paham atau ideologi yang terbawa oleh komunitas global dan multikultural. Gambaran Bangsa Indonesia kedepan adalah gambaran apa yang kita lakukan hari ini, jika hari ini kita sudah sulit untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila, tentunya kita akan tahu masa depan bangsa ini seperti apa. Apakah kita rela mewariskan bangsa yang sedang terpuruk ini ke anak cucu kita ? Apakah kita hanya berpangku tangan dan tidak berbuat apapun untuk memulai mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita ? Apakah kita cukup dengan mendeskreditkan atau menyalahkan individu atau kelompok lain yang bermasalah di negeri ini ? Apakah kita terlalu arogan untuk mengatakan bahwa permasalahan bangsa adalah permasalahan kita semua dan beban kita semua untuk memperbaikinya ? Tentunya hanya kita yang mempunyai etika dan moral Pancasila yang bisa menjawab itu semua. Jangan pernah meminta apa yang telah negara berikan kepada kita, tapi tanyalah apa yang telah kita berikan kepada bangsa kita tercinta. 

Muara permasalahan bangsa yang sekarang sedang kita lakoni sebenarnya akibat kita telah melupakan nilai-nilai Pancasila dan mulai mengabaikannya dalam kehidupan kita sehari, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme yang semakin merajalela, pemimpin yang tidak amanah, hukum yang dipermainkan, keamanan yang makin melemah, kejahatan makin tumbuh subur, demokrasi yang kebablasan, dan permasalahan bangsa yang lain yang semuanya menjadi PR buat kita semua untuk bisa menyelesaikan jika kita tidak ingin negeri kita tercinta hancur dan makin terpuruk serta terbenam ke dalam jurang kegelapan dan tidak bisa bangkit lagi. Marilah kita bersama senantiasa selalu menghayati, mengamalkan dan melestarikan Pancasila sebagai dasar negara kita dan pandangan hidup kita agar cita-cita bangsa untuk membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya, adil dan makmur, sejahtera dan bahagia bisa tercapai, sehingga kita bisa mewariskan negeri yang makmur gemah ripah loh jinawi ke anak cucu kita dengan senyum kebahagiaan.  "Inget Anak Cucu Inget Pancasila." 

Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek

Kentir01 Sobat sedang membaca artikel tentang PANCASILA MULAI TERABAIKAN, IDENTITAS BANGSA SEMAKIN SULIT DIKENALI dan sobat bisa menemukan artikel PANCASILA MULAI TERABAIKAN, IDENTITAS BANGSA SEMAKIN SULIT DIKENALI ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2013/03/pancasila-mulai-terabaikan-identitas.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel PANCASILA MULAI TERABAIKAN, IDENTITAS BANGSA SEMAKIN SULIT DIKENALI ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
Share this article :

2 komentar:

  1. memang tidak ada 1 kalimat pun yg melekat pada rakyat. semua sudah melupakan nilai2 pancasila, coba kita teliti mulai dari sila 1 sampai 5.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mbak kita sendiripun terkadang lalai akan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya kita hayati dan amalkan untuk menjadikan negeri kita lebih baik kedepannya...makasih kunjungannya mbak...

      Hapus

Harap komentar tidak mengandung pornografi, atau kata-kata yang bersifat melecehkan, menghina, dan menyudutkan partai tertentu... eh salah...hehehe..Berikan komentar terbaikmu supaya anda bisa langsung masuk surga... oke coi... wkwkwkwwk

 
Support : BING | Google
Copyright © 2013. GUYONANE WONG NDABLEK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger