Ada seorang ibu duduk di samping seorang pria bernama Kentir di bangku dekat Taman Main di Taman Kota Pasuruan pada suatu minggu pagi yang indah dan cerah.
“Tuh, itu putraku yang di situ, “ katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dengan t-shirt merah yang sedang meluncur turun diperosotan. Mata ibu itu berbinar. Bangga.
"Wah bagus sekali bocah itu," kata pria di sebelahnya. "Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai t-shirt biru itu? Dia anakku," sambungnya memperkenalkan.
Lalu sambil melihat arloji ia memanggil putranya, "Ayo Bleng, bagaimana kalau kita pulang sekarang ?"
Sableng, bocah kecil itu setengah memelas berkata, "Kalau lima menit lagi boleh ya Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok. Yaaa sudah...?"
Kentir pun mengangguk dan Sableng meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit-menit berlalu. Si Kentirpun berdiri memanggil anaknya lagi, "Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat pulang.”Lagi-lagi Sableng memohon, "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?", pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Kentirpun bersenyum dan berkata, "OK lah. iyalah..."
"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," ujar ibu yang di sampingnya melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.
"Wah bagus sekali bocah itu," kata pria di sebelahnya. "Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai t-shirt biru itu? Dia anakku," sambungnya memperkenalkan.
Lalu sambil melihat arloji ia memanggil putranya, "Ayo Bleng, bagaimana kalau kita pulang sekarang ?"
Sableng, bocah kecil itu setengah memelas berkata, "Kalau lima menit lagi boleh ya Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok. Yaaa sudah...?"
Kentir pun mengangguk dan Sableng meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit-menit berlalu. Si Kentirpun berdiri memanggil anaknya lagi, "Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat pulang.”Lagi-lagi Sableng memohon, "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?", pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Kentirpun bersenyum dan berkata, "OK lah. iyalah..."
"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," ujar ibu yang di sampingnya melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.
Kentirpun membalas senyum lalu berkata, "Putraku yang lebih tua, Oon tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini oleh sopir truk yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama Oon. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Sableng. Asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernadzar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Sableng.
la pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun untuk terus bermain. Padahal sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah bahagianya...."
Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup hanyalah masalah membuat prioritas. Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kau kasihi. Lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya.
Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup hanyalah masalah membuat prioritas. Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kau kasihi. Lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya.
Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek
Sobat sedang membaca artikel tentang 5 MENIT LAGI..!!! dan sobat bisa menemukan artikel 5 MENIT LAGI..!!! ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2011/12/5-menit-lagi.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel 5 MENIT LAGI..!!! ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
0 komentar:
Posting Komentar
Harap komentar tidak mengandung pornografi, atau kata-kata yang bersifat melecehkan, menghina, dan menyudutkan partai tertentu... eh salah...hehehe..Berikan komentar terbaikmu supaya anda bisa langsung masuk surga... oke coi... wkwkwkwwk