INSPIRASI UNTUK TOLERANSI

Kita seringkali mendengar kata Inspirasi dan kita selalu menggunakan kata inspirasi ketika kita mulai berpikir dan menemukan suatu gagasan atau ide yang semuanya berangkat dari pemikiran secara tiba-tiba atau dengan kata lain tidak terpikirkan sebelumnya. Munculnya inspirasi atau mungkin bahasa lainnya "terilhami" seringkali tanpa kita sadari memberikan nuansa pemikiran yang berbeda manakala inspirasi tersebut betul-betul bisa menyelesaikan suatu persoalan atau permasalahan kita.

Terkait dengan inspirasi, saya menulis artikel ini karena juga adanya inspirasi dan motivasi yang menggerakkan saya untuk bisa mengenalkan pemikiran-pemikiran Ahmad Wahib tentang toleransi secara kontekstual dan aplikatif dan juga pandangan-pandangan beliau tentang toleransi yang didasarkan pada budaya, agama dan sosial kemasyarakatan.

  Di era sekarang ini, penjabaran toleransi secara utuh seringkali disalahgunakan dalam penerapannya dengan jalan menggandeng kata "TENGGANG RASA" ataupun "TEPA SALIRA" yang sebenarnya dua kata itu mempunyai arti yang sangat baik. Ketiganya sebenarnya mempunyai arti yang hampir sama, tetapi disini perlu kita bedakan menurut urgensinya :

• Toleransi adalah cara kita menjaga perasaan kita terhadap perbuatan orang lain.
• Tenggang rasa adalah cara kita menjaga perasaan orang lain terhadap perbuatan kita.
• Tepa salira adalah toleransi + tenggang rasa

Orang yang toleransinya tinggi biasanya adalah orang yang sangat pemaaf. Orang yang tenggang rasanya tinggi biasanya selalu berhati-hati dalam tindakannya.

Bersifat terlalu toleran disebut permisif, tidak punya toleransi disebut fanatik. Sedangkan terlalu tenggang rasa disebut paranoid, dan tidak punya tenggang rasa disebut cuek, dan jika tenggang rasa lebih kecil dari toleransi sering kita sebut dengan EGOIS.

Yang cenderung terjadi di masyarakat sekarang, bahwa toleransi lebih dikembangkan ke arah memberikan keleluasaan tanpa batas pada individu-individu ataupun kelompok-kelompok lain untuk menikmati sesuatu untuk kepentingannya sendiri dengan dalih untuk kepentingan bersama atau negara dengan jalan memberikan imbalan kecil untuk rasa toleransinya, akibatnya terbentuklah konklusi akbar antar individu atau kelompok yang pada akhirnya terciptalah "VICIOUS CIRCLE"...yang sulit untuk dicari kebenaran ataupun pembenaran atas apa yang telah terjadi. 

KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) sudah sangat mengakar dan merakyat, perselisihan antar umat beragama mulai memanas dan meluas, perang antar suku mulai berkecamuk, dan kelestarian budaya yang mulai terenggut oleh bangsa lain, Semuanya karena apa..?? Salah satunya adalah penerapan rasa toleransi, tenggang rasa dan tepa salira yang sengaja diplesetkan untuk memenuhi kepentingan pribadi atau kelompoknya baik secara politis, birokrasi, sosial budaya maupun agama.
Culture yang terbentuk semakin membawa negeri ini ke dalam jurang kehancuran secara perlahan-lahan, perbedaan yang semakin mencolok antara si kaya dan si miskin, pendiskriminasian hak dan kewajiban sebagai warga negara serta manipulasi atau kebohongan publik untuk rekayasa sepihak oleh kelompok tertentu, jika tidak cepat kita tanggulangin bersama niscaya puing-puing kehancuran akan semakin nampak dan terus membesar.

Untuk itulah Ahmad Wahib membawa sinyalemen perubahan yang signifikan dengan cara berpikirnya dan inspirasinya serta berusaha mengembalikan bentuk-bentuk toleransi, tenggang rasa dan tepa salira pada platform yang sebenarnya. Perubahan-perubahan radikal yang dimaksud adalah membawa pluralisme hidup menjadi suatu kebersamaan tanpa memandang kepada siapa atau dari kelompok dan aliran mana kita berasal. Semuanya adalah satu bentuk yang mutlak yaitu manusia yang sesungguhnya manusia tanpa adanya pembedaan karena yang membedakan kita hanyalah ketaqwaan kita terhadap Alloh SWT.

Inspirasi Ahmad Wahib telah memberikan kita rasa kebersamaan akan kata dan perbuatan, selaras, serasi dan seimbang dalam pengelolaan/management hidup sehingga hidup menjadi lebih dinamis dengan pengejawantahan akan sikap melayani kepada sesama. Kebahagiaan sesama merupakan bentukan kecil akan kharakter sebagai manusia yang seutuhnya. Yah hidup menurut Ahmad Wahib adalah dua kata saja yaitu "TERIMA KASIH"...dimana hidup diartikan bahwa kita telah TERIMA rejeki/nikmat dari Alloh SWT dan kita KASIH-kan kepada sesama yang membutuhkan.

Hidup adalah memberi, memberikan semua yang kita bisa dan punya kepada sesama. Hidup akan semakin indah dan menginspirasi kita untuk selalu mengedepankan toleransi dalam batasan-batasan majemuk dari berbagai macam segi-segi kehidupan. Cara berpikir Ahmad Wahib terus menginspirasi saya untuk selalu hidup dan menyatu dengan alam, tanpa membedakan semua hal yang terkait dengan aspek sosial, budaya, agama, politik dan lainnya. 

Menyatukan pandangan dan paradigma bertoleransi terhadap apapun sehingga membawa era baru yang penuh dengan keterbukaan, transparansi dan open minded. Saling bisa menerima satu sama lain dan selalu mengedepankan positive thinking akan semua hal membuat kita selalu terinspirasi untuk toleransi dengan bentuk yang lebih indah, menawan dan elegan. Hidup terasa lebih lembut, aman, tentram dan damai manakala di setiap lembar perjalanan kita selalu kita tumbuhkan toleransi yang inspiratif dalam berbagai aspek kehidupan.. 

NB : Artikel ini ditulis karena termotivasi oleh karya anak Bangsa Ahmad Wahib tentang arti pentingnyakebersamaan dalam toleransi dari segala aspek kehidupan.

INSPIRASI UNTUK TOLERANSI

Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek

Sobat sedang membaca artikel tentang INSPIRASI UNTUK TOLERANSI dan sobat bisa menemukan artikel INSPIRASI UNTUK TOLERANSI ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2012/04/tema-dan-toleransi.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel INSPIRASI UNTUK TOLERANSI ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya : <a href="http://guyonsmart.blogspot.com/2012/04/tema-dan-toleransi.html" target="_blank">INSPIRASI UNTUK TOLERANSI</a>