Berikut adalah kisah tentang Harga dari sebuah keyakinan, dan menceritakan seorang anak kecil bernama KENTIR..
KENTIR baru berumur tujuh tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik, Sableng. la sedang menderita sakit yang sangat parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwa adiknya. Hanya saja menurut dokter dengan jalan operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Sableng... tapi yang jelas mereka tidak punya biaya untuk itu.
Kentir mendengar ayahnya berbisik.. "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang," Kentir pun pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat...sampai lima kali. Nilainya harus benar-benar tepat.
Dengan membawa uang tersebut, Kentir menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. la menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian... tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia tujuh tahun. Kentir berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi tetap saja ia gagal.
Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase, dan Berhasil !
"Apa yang kamu perlukan dik ?" tanya apoteker tersebut dengan suara agak tinggi. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."
"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Kentir menjawab dengan nada yang sama. “Dia sakit...dan saya ingin membeli keajaiban."
"Apa yang kamu katakan ?," tanya sang apoteker.
"Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwa adik saya sekarang... jadi berapa harga keajaiban itu ?"
"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.”
"Dengar. saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganva."
Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?"
"Saya tidak tahu," jawab Kentir. Air mata mulai menetes dipipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya...tapi saya juga mempunyai uang."
"Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi.
"Sepuluh ribu lima ratus rupiah," jawab Kentir dengan bangga, "dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."
“Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Sepuluh ribu lima ratus rupiah... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Kentir sambil berkata, "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."
Pria itu adalah Dr. Budi Siswanto, seorang ahli bedah terkenal..... Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Sableng dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya".
Kentir tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut...Sepuluh ribu lima ratus rupiah... ditambah dengan keyakinan.
KENTIR baru berumur tujuh tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik, Sableng. la sedang menderita sakit yang sangat parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwa adiknya. Hanya saja menurut dokter dengan jalan operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Sableng... tapi yang jelas mereka tidak punya biaya untuk itu.
Kentir mendengar ayahnya berbisik.. "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang," Kentir pun pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat...sampai lima kali. Nilainya harus benar-benar tepat.
Dengan membawa uang tersebut, Kentir menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. la menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian... tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia tujuh tahun. Kentir berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi tetap saja ia gagal.
Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase, dan Berhasil !
"Apa yang kamu perlukan dik ?" tanya apoteker tersebut dengan suara agak tinggi. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."
"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Kentir menjawab dengan nada yang sama. “Dia sakit...dan saya ingin membeli keajaiban."
"Apa yang kamu katakan ?," tanya sang apoteker.
"Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwa adik saya sekarang... jadi berapa harga keajaiban itu ?"
"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.”
"Dengar. saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganva."
Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?"
"Saya tidak tahu," jawab Kentir. Air mata mulai menetes dipipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya...tapi saya juga mempunyai uang."
"Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi.
"Sepuluh ribu lima ratus rupiah," jawab Kentir dengan bangga, "dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."
“Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Sepuluh ribu lima ratus rupiah... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Kentir sambil berkata, "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."
Pria itu adalah Dr. Budi Siswanto, seorang ahli bedah terkenal..... Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Sableng dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya".
Kentir tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut...Sepuluh ribu lima ratus rupiah... ditambah dengan keyakinan.
Jangan pernah berhenti berusaha, yakinlah bahwa usahamu akan berhasil, karena dengan keyakinan yang kuat, kita sudah berjalan 99 % menuju ke arah keajaiban...
Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek
Sobat sedang membaca artikel tentang HARGA SEBUAH KEYAKINAN..!!! dan sobat bisa menemukan artikel HARGA SEBUAH KEYAKINAN..!!! ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2012/02/harga-sebuah-keyakinan.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel HARGA SEBUAH KEYAKINAN..!!! ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
0 komentar:
Posting Komentar
Harap komentar tidak mengandung pornografi, atau kata-kata yang bersifat melecehkan, menghina, dan menyudutkan partai tertentu... eh salah...hehehe..Berikan komentar terbaikmu supaya anda bisa langsung masuk surga... oke coi... wkwkwkwwk