Alkisah, ada seorang
anak laki-laki yang mempunyai sifat pemarah yang amat sangat, setiap hari selalu ada saja yang membuatnya marah, sehingga orang-orang di kampungnya menjulukinya SI PEMARAH, setiap berkata-kata selalu dengan nada tinggi dan seringkali menyakiti orang yang diajak berbicara.
Untuk mengurangi kebiasaan marah sang
anak, ayahnya berpikir keras cara apa yang bisa membuat anaknya bisa mengurangi kemarahannya dan bahkan mungkin meninggalkannya, akhirnya sang ayah memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk
memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah memakukan 57 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar,
"Hmm....kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi...lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. "Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain”.
”Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada....dan luka karena kata-kata seringkali lebih buruk daripada luka fisik."
Hari pertama anak itu telah memakukan 57 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar,
"Hmm....kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi...lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. "Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain”.
”Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada....dan luka karena kata-kata seringkali lebih buruk daripada luka fisik."
Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek
Sobat sedang membaca artikel tentang PAKU..!! dan sobat bisa menemukan artikel PAKU..!! ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2012/03/paku.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel PAKU..!! ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
Wah aq juga orangnya pemarah sih... tapi mudah2an nggak sampai menyakiti orang lain... thanks pencerahannya Gan...
BalasHapusSama2 mas bro... terkadang kita sering alpa dalam hal ini...moga kedepannya makin baik dan sukses selalu...
Hapus