Lagi-lagi bumi pertiwi berduka, kecelakaan demi kecelakaan dirgantara kembali terjadi, dan kali ini kecelakaan Pesawat terbaru buatan Rusia yaitu Sukhoi Superjet-100. Sukhoi..oh...Sukhoi...malang benar nasibmu di bumi Indonesia, pesawat supercanggih bisa juga mengalami kecelakaan...tragis memang...tapi semuanya harus kita kembalikan kepadaNya..dan kita hanya bisa belajar dari tragedi kecelakaan ini...Mungkin gambaran kronologis kejadiannya adalah sebagai berikut :
Pesawat penumpang terbaru buatan Rusia, Sukhoi Superjet-100 hilang dari radar saat uji coba terbang dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Rabu 9 Mei 2012 siang. Ada 50 penumpang di dalamnya (dalam daftar buku tamu). Seperti dimuat situs berita Rusia, RT, pesawat tidak kembali ke bandara pada waktu yang telah dijadwalkan. Saat diketahui hilang, bahan bakar yang ada dalam pesawat diperkirakan telah habis.
Sebelum hilang dari radar, RIA Novosti memberitakan, awak pesawat minta izin untuk turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki, ke arah kanan. Padahal di dekat lokasi tersebut ada gunung setinggi 6.200 kaki. Ada 50 penumpang dalam pesawat tersebut, termasuk 8 warga Rusia dan 36 penumpang dari warga negara lain, sebagian besar adalah perwakilan dari perusahaan penerbangan ternama.
Sementara, pesawat tersebut dikemudikan awak Rusia. Berdasarkan dikirimkan blogger dan traveller Sergey Dolya, pesawat tersebut dipiloti penerbang senior Aleksandr Yablontsev dan kopilot Aleksandr Kochetkov.
RIA Novosti juga merilis nama-nama enam warga Rusia lainnya. Mereka adalah, aero navigator Oleg Shvetsov, insinyur penerbangan Aleksey Kirkin, insinyur uji terbang terkemuka Dennis Rakhmanov, Nikolay Martyshenko, direktur penjualan “Sukhoi”, Evgeny Grebenshchikov, dan kontrak manajer Kristina Kurzhukova.
Sebelumnya, Atase Pers Kedutaan Besar Rusia, Dmitry Solodov mengatakan, pesawat tersebut hilang saat melakukan demonstrasi terbang sesi kedua. “Sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaan pesawat itu. Hilang sinyal,” tambah dia pada VIVAnews.com.
Pesawat Sukhoi tersebut tiba di Indonesia pada 9 Mei 2012. Ini adalah negara keempat yang dikunjungi selama safari ke enam negara Asia.
Pesawat penumpang terbaru buatan Rusia, Sukhoi Superjet-100 hilang dari radar saat uji coba terbang dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Rabu 9 Mei 2012 siang. Ada 50 penumpang di dalamnya (dalam daftar buku tamu). Seperti dimuat situs berita Rusia, RT, pesawat tidak kembali ke bandara pada waktu yang telah dijadwalkan. Saat diketahui hilang, bahan bakar yang ada dalam pesawat diperkirakan telah habis.
Sebelum hilang dari radar, RIA Novosti memberitakan, awak pesawat minta izin untuk turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki, ke arah kanan. Padahal di dekat lokasi tersebut ada gunung setinggi 6.200 kaki. Ada 50 penumpang dalam pesawat tersebut, termasuk 8 warga Rusia dan 36 penumpang dari warga negara lain, sebagian besar adalah perwakilan dari perusahaan penerbangan ternama.
Sementara, pesawat tersebut dikemudikan awak Rusia. Berdasarkan dikirimkan blogger dan traveller Sergey Dolya, pesawat tersebut dipiloti penerbang senior Aleksandr Yablontsev dan kopilot Aleksandr Kochetkov.
RIA Novosti juga merilis nama-nama enam warga Rusia lainnya. Mereka adalah, aero navigator Oleg Shvetsov, insinyur penerbangan Aleksey Kirkin, insinyur uji terbang terkemuka Dennis Rakhmanov, Nikolay Martyshenko, direktur penjualan “Sukhoi”, Evgeny Grebenshchikov, dan kontrak manajer Kristina Kurzhukova.
Sebelumnya, Atase Pers Kedutaan Besar Rusia, Dmitry Solodov mengatakan, pesawat tersebut hilang saat melakukan demonstrasi terbang sesi kedua. “Sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaan pesawat itu. Hilang sinyal,” tambah dia pada VIVAnews.com.
Pesawat Sukhoi tersebut tiba di Indonesia pada 9 Mei 2012. Ini adalah negara keempat yang dikunjungi selama safari ke enam negara Asia.
Sebelumnya pesawat telah mengunjungi Myanmar, Pakistan dan
Kazakhstan. Setelah Jakarta, ia direncanakan mengunjungi dua negara
lain, Laos dan Vietnam.
Alat Pelempar Sinyal Sukhoi Tidak Berfungsi
Alat Pelempar Sinyal Sukhoi Tidak Berfungsi
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo mengatakan,
salah satu penyebab hilangnya kontak dengan pesawat Sukhoi Superjet 100
adalah tidak berfungsinya emergency locator transmitter atau
alat pelempar sinyal. Alat tersebut dibutuhkan untuk memancarkan sinyal
radio agar lokasinya bisa diketahui sistem deteksi yang ada di setiap
sistem penangkap sinyal terdekat.
“Di setiap penerbangan wajib memasang emergency locater transmitter (ELT). Informasi yang kami peroleh dari pesawat Sukhoi memang di frekuensi 4,6 MHz, saya enggak ngerti kenapa itu tidak bekerja,” ujarnya kepada wartawan di Terminal Kedatangan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Kamis (10/5/2012). Daryatmo mengatakan, jika alat itu berfungsi, kondisi terakhir pesawat setelah terjadinya crash air tentu dapat diketahui, dan pencarian akan lebih mudah. Pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) juga telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak yang memiliki sistem penangkap sinyal, tetapi tak juga menemukan hasil.
“Artinya, kalau memang ELT pada pesawat berfungsi, dan sistem penerima kami yang tidak baik, maka sistem penerima dari negara tetangga kita bisa menangkapnya. Mereka nyatanya juga tidak,” ujar Daryatmo.
Pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 tersebut diketahui hilang kontak dari menara pengawas pada pukul 14.33 WIB. Saat itu, diketahui terdapat 50 penumpang yang berada dalam pesawat yang terdiri dari 44 orang sipil, sementara 8 orang merupakan awak pesawat.
Pesawat yang didatangkan oleh PT Trimarga Rekatama tersebut melakukan demo flight dengan mengundang sekitar 100 undangan yang terdiri dari pebisnis yang bergerak di bidang penerbangan dan media massa. Hingga kini, Kementerian Perhubungan dan sejumlah pihak terkait, seperti Basarnas, TNI AD, TNI AU, dan Polisi tengah melakukan pencarian pesawat nahas tersebut.
“Di setiap penerbangan wajib memasang emergency locater transmitter (ELT). Informasi yang kami peroleh dari pesawat Sukhoi memang di frekuensi 4,6 MHz, saya enggak ngerti kenapa itu tidak bekerja,” ujarnya kepada wartawan di Terminal Kedatangan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Kamis (10/5/2012). Daryatmo mengatakan, jika alat itu berfungsi, kondisi terakhir pesawat setelah terjadinya crash air tentu dapat diketahui, dan pencarian akan lebih mudah. Pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) juga telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak yang memiliki sistem penangkap sinyal, tetapi tak juga menemukan hasil.
“Artinya, kalau memang ELT pada pesawat berfungsi, dan sistem penerima kami yang tidak baik, maka sistem penerima dari negara tetangga kita bisa menangkapnya. Mereka nyatanya juga tidak,” ujar Daryatmo.
Pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 tersebut diketahui hilang kontak dari menara pengawas pada pukul 14.33 WIB. Saat itu, diketahui terdapat 50 penumpang yang berada dalam pesawat yang terdiri dari 44 orang sipil, sementara 8 orang merupakan awak pesawat.
Pesawat yang didatangkan oleh PT Trimarga Rekatama tersebut melakukan demo flight dengan mengundang sekitar 100 undangan yang terdiri dari pebisnis yang bergerak di bidang penerbangan dan media massa. Hingga kini, Kementerian Perhubungan dan sejumlah pihak terkait, seperti Basarnas, TNI AD, TNI AU, dan Polisi tengah melakukan pencarian pesawat nahas tersebut.
Saksi : Sukhoi terlihat oleng saat melintas Tenjolaya
Warga Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor Jabar,
melihat pesawat yang diduga sebagai Sukhoi Superjet 100 bergerak oleng
dan suaranya sangat keras ketika terbang melintas kawasan Gunung Salak
tersebut Rabu petang.
“Saya tadi sore melihat pesawat warna putih suaranya keras, dan
terlihat agak oleng, sayapnya bergerak naik turun,” kata Edi (60), warga
RT 02 RW 04 Desa Tapos I, Rabu malam.
Edi mengatakan bahwa ketika melintas Desa Tapos I pesawat itu terbangnya masih tinggi. Namun suaranya keras.
Edi mengatakan bahwa ketika melintas Desa Tapos I pesawat itu terbangnya masih tinggi. Namun suaranya keras.
Ia sendiri tidak tahu jika petang itu ada penerbangan pesawat Sukhoi
dengan 42 penumpang yang hilang kontak ketika demo flight di atas
wilayah Gunung Salak.
“Di wilayah sini sering juga kami lihat pesawat melintas, tapi kebanyakan helikopter,” katanya.
Sejumlah aparat juga terlihat di Desa Tapos I tersebut, untuk menunggu kabar mengenai lokasi kemungkinan jatuhnya pesawat. Termasuk di antaranya Kapolsek Dramaga, Kompol Pahyuniati.
Sejumlah aparat juga terlihat di Desa Tapos I tersebut, untuk menunggu kabar mengenai lokasi kemungkinan jatuhnya pesawat. Termasuk di antaranya Kapolsek Dramaga, Kompol Pahyuniati.
Di antara masyarakat yang datang, terdapat juga salah seorang kerabat penumpang Sukhoi Superjet 100.
“Saya saudara sepupu dari Insan Kamil, manajer PT IndoAsia yang ikut
naik pesawat itu,” kata Erwin (30) sambil membawa foto kerabatnya itu. Kepada ANTARA, Erwin mengatakan bahwa kebetulan ia tinggal di Bogor,
sehingga pihak keluarga Insan Kamil memintanya untuk dapat lebih cepat
melihat lokasi jatuhnya pesawat. Hingga berita ini diturunkan lokasi kemungkinan jatuhnya pesawat belum juga ditemukan.
DAFTAR PENUMPANG
Dari 50 orang yang terdaftar sebagai penumpang pesawat Sukhoi
Superjet 100 yang hilang pada Rabu (9/5/2012), belum diketahui nama-nama
yang tidak ikut serta dalam penerbangan tersebut.
Konsultan dari PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, Rabu malam, mengatakan, ke-50 orang tersebut tercatat dalam buku tamu sebelum pesawat Sukhoi Superjet 100 melakukan demo penerbangan pada Rabu siang. Ia tak dapat memastikan apakah semua nama itu benar-benar masuk dalam pemberangkatan Sukhoi tersebut. Nama mantan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, misalnya, tercatat di urutan ke-35 pada daftar itu. Suharso akhirnya tidak ikut dalam penerbangan naas tersebut.
Konsultan dari PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, Rabu malam, mengatakan, ke-50 orang tersebut tercatat dalam buku tamu sebelum pesawat Sukhoi Superjet 100 melakukan demo penerbangan pada Rabu siang. Ia tak dapat memastikan apakah semua nama itu benar-benar masuk dalam pemberangkatan Sukhoi tersebut. Nama mantan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, misalnya, tercatat di urutan ke-35 pada daftar itu. Suharso akhirnya tidak ikut dalam penerbangan naas tersebut.
“Daftar manifes dibawa oleh salah satu orang, namanya Pak Yudi. Dia
menjadi salah satu penumpang pesawat Sukhoi yang hilang itu. Jadi kita
belum dapat pastikan siapa yang ikut dan tidak. Saya mohon maaf
sebesar-besarnya, mudah-mudahan saya harapkan, ada yang termasuk dalam list, tapi tidak ikut terbang,” kata Sunaryo.
Sunaryo memastikan, delapan dari 50 nama tersebut merupakan awak
Sukhoi dari Rusia.
Berikut nama-nama yang terdaftar dalam buku tamu
penerbangan pesawat tersebut :
- Ahmad Fazal (Indo Asia)
- Insan Kamil (Indo Asia)
- Edward Edo M (Indo Asia)
- Ismie (TransTV)
- Aditya Sukardi (TransTV)
- Indra Halim (PT KAL)
- Riefyan S (PT KAL)
- Dody Aviantara (Majalah Angkasa)
- Yusuf (Majalah Angkasa)
- Femi (Bloomberg)
- Stephen Kamaci (Indo Asia)
- Kapt Aan (Kartika Air)
- Yusuf Ari Wibowo (Sky)
- Maria Marcella (Sky/Italia)
- Henny Stevani (Sky)
- Mai Syarah (Sky)
- Dewi Mutiara (Sky)
- Sussana Vamella (Sky/Italia)
- Nur Ilmawati (Sky)
- Rossy Withan (Sky)
- Anggi (Sky)
- Aditya (Sky)
- Kornel M Sihombing (DI)
- Edi Satriyo (Pelita Air)
- Darwin Pelawi (Pelita Air)
- Gatot Purwoko (Airfast)
- Budi Rizal (Putera Antha Dirgantara)
- Syafruddin (Carpedrem Mandiri)
- Peter Adler (Sriwijaya/AS)
- Herman Suladji (Air Maleo)
- Donardi Rahman (Aviastar)
- Arief Wahyudi (TR)
- Nam tran (Snecma/Perancis)
- Rully Sarmawan (Indo Asia)
- Suharso Monoarfa (Manhattan)
- Haidir Bachsin (PT Catur Daya Prima)
- Yalbloncev Sukhoi (Rusia)
- Kirkin
- Kocheikov
- Rakhimov
- Shvestov
- Martishenko
- Grebenshokov
- Kurzhupova
- Salim (Sky)
- Ade Arisanti
- Raymond Sukando
- Santi
- Edy Saryoko (Gatary)
- Ganis Arman Zuvianto (Indonesia Air Transport)
Sumber : antara, kompas, vivanews
Foto-foto tentang Sukhoi sebelum dan setelah kejadian kecelakaan :
Demikian singkat cerita kronologis kejadian "Sukhoi..oh..Sukhoi"..semoga bermanfaat dan bisa dijadikan pelajaran yang berharga supaya untuk kedepannya tidak terulang kejadian yang sama... Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan para korban bisa diterima disisiNya...
Wassalam,
Kentir
LUCKY LINK :
Increase Website Traffic OneWaySEOLink 20%EarningLife Alexa Site Audit! WHORUSH WAZZUB SHOEMONEY expo-MAX LINKCENTRE 1000 BACKLINK ARTICLE RANK Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda FREE Website Promotion Service! Search Engine Optimization and Submission Services! yourcreativecrew DONKEY MAIL Webmaster Earn Money Here
Increase Website Traffic OneWaySEOLink 20%EarningLife Alexa Site Audit! WHORUSH WAZZUB SHOEMONEY expo-MAX LINKCENTRE 1000 BACKLINK ARTICLE RANK Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda FREE Website Promotion Service! Search Engine Optimization and Submission Services! yourcreativecrew DONKEY MAIL Webmaster Earn Money Here
Dipersembahkan Oleh : cillasmartcorp ~ Guyonane Wong Ndablek
Sobat sedang membaca artikel tentang SUKHOI...OH..SUKHOI.. dan sobat bisa menemukan artikel SUKHOI...OH..SUKHOI.. ini dengan url http://guyonsmart.blogspot.com/2012/05/sukhoiohsukhoi.html?m=0, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel SUKHOI...OH..SUKHOI.. ini sangat bermanfaat bagi sobat semua, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya :
0 komentar:
Posting Komentar
Harap komentar tidak mengandung pornografi, atau kata-kata yang bersifat melecehkan, menghina, dan menyudutkan partai tertentu... eh salah...hehehe..Berikan komentar terbaikmu supaya anda bisa langsung masuk surga... oke coi... wkwkwkwwk